Kabut
hitam pekat
telah
membelenggu hati yang mulai sekarat
Ku
sembunyikan duka
agar aku
dapat melihatmu selalu baik-baik saja
Ku
tunjukkan kekokohanku
agar
kau tak pernah tahu betapa hancurnya aku,
ketika
kau selalu tak pernah ingin tahu
Ku
bendung berjuta air mata
agar
tak pernah ada risau diharimu yang bahagia
Ku
bangunkan kau pondasi
Sebagai dasar rumahmu
Sebagai dasar rumahmu
agar
kelak ketika kau hancur,
akulah
yang menjadi penopangmu
Satu
persatu langkahmu
Akan ku
iringi dengan lantunan doa paling indah
Jika
kau lelah di pertengahan jalan nanti
Temui
aku dibalik punggungmu
Aku ada
di situ
Walaupun
kau tak pernah tahu